Identifikasi Aset untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan SDN 39 Woja

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, kepala sekolah dan para Guru di SDN 39 Woja melaksanakan kegiatan identifikasi aset sekolah secara kolaboratif bersama seluruh warga sekolah. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari siklus pembelajaran MERDEKA dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP), dengan tujuan mengenali dan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki sekolah demi mendukung pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 16 November 2024, yang melibatkan kepala sekolah dan guru. Semua pihak bekerja sama untuk memetakan aset fisik, manusia, sosial, dan lingkungan yang dapat mendukung terciptanya ekosistem pembelajaran yang lebih inklusif dan produktif.


Menurut Kepala SDN 39 Woja, Bapak Bohrirahman, S.Pd.I, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi yang menjadi salah satu prinsip utama Program Guru Penggerak. “Sekolah bukan hanya tempat belajar bagi siswa, tetapi juga pusat kegiatan komunitas yang memiliki beragam potensi. Dengan mengenali aset yang ada, kita bisa lebih optimal dalam mengelolanya untuk mendukung pembelajaran,” ujar beliau.

Proses pemetaan aset dimulai dengan diskusi awal yang melibatkan seluruh warga sekolah. Dalam diskusi tersebut, setiap peserta diberi kesempatan untuk mengemukakan ide terkait potensi yang dimiliki sekolah. Bapak Yunus, S.Pd.I., M.Pd., salah satu CGP, menjelaskan pentingnya kegiatan ini. “Kami ingin semua pihak merasa terlibat. Setiap warga sekolah memiliki perspektif unik tentang apa saja yang bisa menjadi kekuatan sekolah, mulai dari fasilitas hingga keterlibatan masyarakat sekitar,” tuturnya.

Proses pemetaan dilakukan melalui beberapa tahapan. Langkah pertama adalah identifikasi aset fisik yang dimiliki sekolah. Dengan mengelilingi lingkungan sekolah, tim mendokumentasikan berbagai fasilitas seperti ruang kelas, perpustakaan, lapangan olahraga, taman sekolah, serta fasilitas pendukung lainnya.

“Kami menemukan bahwa taman sekolah, meskipun sederhana, memiliki potensi besar untuk dijadikan ruang belajar luar kelas. Selain itu, ruang perpustakaan kami dapat dioptimalkan dengan menambah koleksi buku bacaan berbasis lokal,” jelas Ibu Nurul Haerana, S.Pd., M.Inov., salah satu CGP yang turut serta dalam kegiatan ini.

Langkah kedua adalah mengidentifikasi aset manusia. Tim mencatat keahlian yang dimiliki para guru, staf, dan siswa. Beberapa guru memiliki kemampuan khusus seperti seni budaya, olahraga, dan teknologi informasi. Siswa juga tidak kalah aktif dengan menunjukkan potensi mereka dalam kegiatan seni dan olahraga.

Selain itu, dukungan dari masyarakat juga menjadi aset sosial yang sangat berharga. Melalui wawancara singkat dengan beberapa orang tua siswa, ditemukan bahwa komunitas sekitar memiliki semangat tinggi untuk mendukung kegiatan sekolah. Beberapa tokoh masyarakat bahkan menawarkan bantuan berupa waktu dan keahlian untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat kolaborasi dengan komunitas, SDN 39 Woja menjalin kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Al Faat Dompu melalui Program Organisasi Penggerak (POP). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah dan masyarakat guna menciptakan lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik.

Program ini sejalan dengan semangat Program Guru Penggerak (PGP), yang mendorong kolaborasi aktif antara sekolah dan komunitas untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang bermakna. Kerja sama ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan lokal, memperkaya pengalaman belajar siswa, dan memperluas akses terhadap program pendidikan yang berkualitas.

Kegiatan kolaborasi lainnya yaitu dengan Puskesmas Dompu Barat, berkomitmen untuk mendukung program kesehatan sekolah. “Kami siap membantu program seperti pemeriksaan kesehatan rutin untuk siswa dan penyuluhan tentang pola hidup sehat,” kata perwakilan dari Puskesmas Dompu Barat.

Selain itu, lingkungan alam di sekitar sekolah juga menjadi aset penting. Letak SDN 39 Woja yang berada di kawasan dengan pemandangan alam yang indah membuka peluang untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai laboratorium belajar alami. Kebun sekolah yang sudah ada juga akan dikembangkan menjadi taman edukasi untuk belajar tentang pertanian dan lingkungan.

Setelah proses identifikasi selesai, kepala sekolah menyusun rencana tindak lanjut. Beberapa program yang direncanakan antara lain:

  1. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah: Menambah koleksi buku bacaan sesuai minat siswa dan memperbaiki tata letak ruang perpustakaan agar lebih menarik.
  2. Pemanfaatan Taman Sekolah: Mengadakan pembelajaran tematik di luar ruangan untuk mata pelajaran seperti IPA dan seni budaya.
  3. Kolaborasi dengan Komunitas: Melibatkan tokoh masyarakat dalam program mentoring untuk siswa, seperti pelatihan seni tradisional dan kegiatan olahraga.
  4. Pemanfaatan Kebun Sekolah: Mengintegrasikan kebun sekolah ke dalam kurikulum pembelajaran, seperti proyek pengelolaan lingkungan oleh siswa.

Bapak Bohrirahman menambahkan, “Kami berharap hasil dari kegiatan ini tidak hanya menjadi catatan, tetapi juga benar-benar diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kolaborasi ini adalah langkah awal untuk membangun sekolah yang lebih kuat.”

Dengan adanya kegiatan ini, SDN 39 Woja menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan semangat pembelajaran MERDEKA. Kolaborasi antara warga sekolah dan komunitas menjadi fondasi yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung tumbuh kembang siswa.

“Kami percaya bahwa setiap sekolah memiliki potensi besar, tinggal bagaimana kita mengenalinya dan mengelolanya bersama-sama. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain,” pungkas Ibu Nurul Haerana.

Melalui identifikasi aset sekolah secara kolaboratif, SDN 39 Woja tidak hanya berhasil menginventarisasi kekuatan yang dimilikinya tetapi juga membuka peluang untuk inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja sama, segala tantangan dapat diubah menjadi peluang untuk maju.

Post a Comment

Terimakasih atas komentar anda

Lebih baru Lebih lama