SDN 39 Woja, yang terletak di Desa Mumbu, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, baru-baru ini melaksanakan serangkaian kegiatan inovatif dalam pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di bawah kepemimpinan Bapak Bohrirahman, S.Pd.I., kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan sumber daya fisik dan sosial yang ada, bekerja sama dengan berbagai pihak dan menggunakan modal-modal yang tersedia, seperti sarana dan prasarana sekolah, masjid setempat, tokoh masyarakat, Puskesmas Dompu Barat, tokoh adat, dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini melibatkan 16 guru lainnya dengan dukungan dari CGP (Calon Guru Penggerak) seperti Bapak Yunus, S.Pd.I., M.Pd., Ibu Nurul Haerana, S.Pd., M.Inov., Bapak Adhar, S.Pd., dan Ibu Sutriani, S.Pd., yang secara aktif mendampingi siswa dalam program-program ini.
Visi Kepemimpinan Bapak Bohrirahman dalam Pemanfaatan Sumber Daya Sekolah
Sebagai kepala sekolah, Bapak Bohrirahman, S.Pd.I., membawa visi untuk memanfaatkan setiap potensi yang ada di lingkungan sekolah guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, relevan, dan mendukung perkembangan karakter siswa. Kepemimpinannya memprioritaskan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat sekitar, sehingga SDN 39 Woja tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat interaksi dan partisipasi masyarakat.
“Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kami ingin para siswa merasa bahwa pembelajaran tidak terbatas di dalam kelas, melainkan di seluruh lingkungan yang ada di sekitar mereka,” ujar Bapak Bohrirahman.
Untuk mewujudkan visi tersebut, SDN 39 Woja melibatkan berbagai sumber daya dan mitra di sekitar sekolah, antara lain:
Sarana dan Prasarana Sekolah: SDN 39 Woja telah memperbaiki infrastruktur sekolah, seperti kelas yang nyaman, ruang perpustakaan yang menarik, serta area outdoor untuk kegiatan belajar yang memanfaatkan alam. Dengan dukungan dari guru-guru CGP dan para pendidik, sarana ini digunakan secara optimal dalam mendukung kegiatan belajar siswa. Kelas-kelas juga dihias dengan display edukatif dan diatur sedemikian rupa agar siswa merasa nyaman dan semangat dalam belajar.
Masjid Setempat sebagai Media Pendidikan Karakter: Masjid yang terletak di dekat sekolah dimanfaatkan sebagai sarana untuk penguatan karakter siswa. Melalui kegiatan shalat berjamaah dan kajian ringan, siswa diajarkan nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan, dan kebersamaan. Program ini dipandu oleh Bapak Yunus, S.Pd.I., M.Pd., yang juga bertugas memberikan pembekalan tentang pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Dukungan dari Puskesmas Dompu Barat: Kesehatan adalah aspek penting dalam pendidikan. Dengan kerja sama Puskesmas Dompu Barat, siswa memperoleh edukasi tentang kesehatan melalui kegiatan rutin seperti pemeriksaan kesehatan, sosialisasi tentang pola hidup sehat, dan pembelajaran tentang pentingnya menjaga kebersihan diri. Tenaga kesehatan juga memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat yang berguna bagi siswa dan keluarganya.
Peran Tokoh Masyarakat dan Adat dalam Pendidikan Karakter dan Budaya: Tokoh masyarakat dan tokoh adat di Desa Mumbu, Kecamatan Woja, juga berperan dalam memperkenalkan kearifan lokal dan budaya setempat kepada siswa. Ibu Nurul Haerana, S.Pd., M.Inov., yang bertanggung jawab dalam bidang inovasi pendidikan, bekerja sama dengan tokoh adat untuk memasukkan unsur budaya lokal dalam pelajaran di kelas, seperti penggunaan bahasa daerah, permainan tradisional, dan cerita rakyat.
Lingkungan dan Alam sebagai Laboratorium Terbuka: Lingkungan sekitar yang kaya dengan sumber daya alam dimanfaatkan untuk pembelajaran tematik, terutama dalam pelajaran sains. Bapak Adhar, S.Pd., mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat tanaman dan hewan lokal, serta memperkenalkan konsep ekosistem melalui kegiatan di luar kelas. Siswa diajak melakukan observasi langsung dan belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Dalam pelaksanaannya, setiap kegiatan yang dilakukan di SDN 39 Woja dirancang agar terintegrasi dengan materi pelajaran dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Berikut beberapa contoh kegiatan pembelajaran terintegrasi yang memanfaatkan sumber daya lokal:
Program Kebersihan Sekolah dan Lingkungan: Mengajak siswa untuk aktif menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan sekitarnya sebagai bagian dari pendidikan karakter. Kegiatan ini mengajarkan pentingnya kebersihan dan tanggung jawab bersama, sehingga siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga melalui tindakan nyata.
Penggunaan Media Visual di Kelas: Kelas dihiasi dengan display berisi informasi dan gambar edukatif yang berkaitan dengan mata pelajaran. Ibu Sutriani, S.Pd., yang juga berperan aktif dalam program ini, mendekorasi kelas dengan poster yang menarik dan informatif, termasuk peta, bagan, dan gambar ilustratif yang memperkaya pengalaman belajar siswa.
Diskusi Interaktif dan Berbasis Proyek: Program diskusi berbasis proyek yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah atau membuat karya berdasarkan tema tertentu. Misalnya, dalam pelajaran IPS, siswa diajak membuat miniatur lingkungan sekitarnya atau mempresentasikan tentang budaya lokal. Ini membuat siswa lebih terlibat dalam pembelajaran.
Komitmen Guru dalam Mendukung Pengembangan Siswa
Dukungan dari tim guru dan para CGP menjadi salah satu pilar utama keberhasilan program ini. Bapak Yunus, Ibu Nurul Haerana, Bapak Adhar, dan Ibu Sutriani aktif terlibat dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya. Mereka mendampingi siswa dalam mengintegrasikan pengetahuan dengan praktik nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih aplikatif dan kontekstual.
“Kolaborasi antara guru, masyarakat, dan sumber daya lokal adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyeluruh dan bermakna. Kami percaya bahwa pengalaman belajar yang nyata akan meninggalkan kesan mendalam bagi siswa,” ujar Ibu Nurul Haerana.
Dukungan dari Masyarakat dan Pengaruhnya bagi Siswa
Salah satu kunci keberhasilan SDN 39 Woja adalah dukungan dari masyarakat sekitar yang aktif berperan serta dalam program-program sekolah. Tokoh masyarakat, tokoh adat, dan orang tua siswa turut memberikan dukungan dan menjadi bagian dari proses pembelajaran. Hal ini bukan hanya memperkuat ikatan antara sekolah dan masyarakat, tetapi juga memperluas cakupan pembelajaran siswa dengan menghadirkan pengalaman nyata dari kehidupan sehari-hari.
Para orang tua siswa mengungkapkan rasa puas dan bangga melihat perkembangan anak-anak mereka yang tidak hanya memperoleh pendidikan akademis tetapi juga pembelajaran tentang nilai-nilai budaya dan karakter.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya di SDN 39 Woja ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa, tetapi juga menciptakan sinergi antara sekolah dan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, SDN 39 Woja mampu mengoptimalkan setiap potensi yang ada untuk memberikan pembelajaran yang kontekstual, aplikatif, dan berkelanjutan.
Bapak Bohrirahman, S.Pd.I., berharap agar program ini terus berlanjut dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Dompu. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir di sini, tetapi terus berkembang dan dapat ditiru oleh sekolah lain, sehingga pendidikan menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa.”
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, SDN 39 Woja Desa Mumbu terus berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada demi terciptanya pendidikan berkualitas bagi anak-anak penerus bangsa. Melalui pemanfaatan sumber daya yang efektif dan kolaboratif, SDN 39 Woja telah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya bergantung pada infrastruktur formal, tetapi juga pada semangat dan keterlibatan semua pihak di lingkungan sekitar.


alhamdulillah luar biasa menginpirasi semoga SDN 39 woja bisa lebih maju dan mencetak generasi berkarakter
BalasHapusPosting Komentar
Terimakasih atas komentar anda